Dalam produk minuman sehat, stevia kerap menjadi bintang utama. Pemanis alami tersebut hadir dengan rasa manis tanpa kalori sehingga aman untuk dikonsumsi para penderita diabetes atau konsumen yang sedang menjalani diet. Tidak heran ketika banyak pengusaha yang mulai tertarik untuk menghadirkan produk minuman dari bahan yang satu ini, khususnya dalam bentuk kopi botol, teh, jus sehat, dan bahkan minuman kolagen.
Akan tetapi, di balik keunggulannya terdapat beberapa efek samping stevia yang jarang diperhatikan. Jika Anda berencana memproduksi minuman berbahan stevia, Anda perlu memperhatikan efek sampingnya juga. Dengan begitu, Anda dapat menyesuaikan formula yang tepat serta menghindari risiko penolakan dari konsumen.
Apa Saja Efek Samping Stevia yang Harus Diperhatikan?

Meskipun telah mendapatkan persetujuan dari Badan Keamanan Pangan seperti FDA dan BPOM, tetap saja stevia berpotensi menimbulkan efek samping untuk sebagian orang. Di bawah ini beberapa efek samping yang kerap dilaporkan:
1. Gangguan Pencernaan
Gejala umum:
- Gas berlebihan
- Perut kembung
- Diare ringan
- Nyeri perut
Efek ini terjadi karena senyawa di dalam stevia seperti rebaudioside A dan stevioside dapat berpengaruh terhadap keseimbangan mikrobiota usus. Di dalam produk minuman yang kandungan stevia-nya tinggi, efek tersebut bisa jadi semakin terasa, khususnya ketika konsumen mengonsumsi minuman lebih dari satu botol setiap harinya.
2. Aftertaste Pahit
Rasa sisa pahit maupun seperti licorice merupakan keluhan yang kerap dialami konsumen ketika mencoba mengonsumsi minuman berbahan stevia. Meskipun efek samping stevia ini tidak berbahaya bagi kesehatan, tapi rasa bisa menurunkan kepuasan konsumen serta mengakibatkan mereka enggan untuk datang kembali.
3. Potensi Alergi

Meskipun jarang terjadi, beberapa orang mengalami reaksi alergi terhadap stevia tapi bersifat ringan. Beberapa gejalanya dapat berupa:
- Gatal
- Ruam kulit
- Tenggorokan terasa kering maupun tidak nyaman
Efek seperti ini lebih umum dialami ketika stevia yang dimanfaatkan kurang murni maupun memiliki kandungan kontaminen dari proses ekstraksi yang belum sempurna.
4. Interaksi dengan Obat
Stevia diketahui mempunyai efek menurunkan gula darah dan tekanan darah. Itu artinya, ketika ada yang mengonsumsinya bersamaan dengan obat hipertensi atau diabetes, akan mengakibatkan penurunan gula atau tekanan darah yang terlalu drastis. Meskipun masih aman bagi banyak orang, disarankan konsumen yang mengonsumsi obat-obatan tertentu harus mendapatkan peringatan di dalam label produk.
Mengapa Mengetahui Efek Samping Stevia Penting Bagi Pengusaha?

Sebagai pengusaha yang selalu ingin memasarkan produk minuman sehat dengan lancar, reputasi harus benar-benar diperhatikan. Reputasi tersebut Anda peroleh ketika rasa, keamanan, serta kepuasan konsumen berhasil Anda dapatkan.
Terkait efek samping stevia ini, jika Anda tidak menyampaikannya sejak awal dapat mengakibatkan:
- Keluhan di media sosial
- Penurunan minat beli ulang
- Kesulitan untuk lolos uji BPOM ketika formulasi tidak seimbang
- Labelisasi yang tidak sesuai ( klaim “alami” tapi membawa efek negatif)
Solusi Mengurangi Efek Samping Stevia pada Produk Minuman
Untungnya, melalui pendekatan yang sesuai Anda tetap bisa menggunakan stevia serta menjaga kualitas produk. Di bawah ini beberapa strategi yang terbukti berhasil:
1. Gunakan Stevia yang Berkualitas Tinggi (High-Purity)
Gula stevia mempunyai beragam tingkat kemurnian. Rebaudioside A 97% ke atas merupakan bentuk yang paling murni serta paling sedikit aftertaste. Ketika Anda memakai stevia yang berkualitas rendah malah akan mengakibatkan rasa pahit lebih kuat serta risiko iritasi usus lebih tinggi.
2. Kombinasikan dengan Pemanis Pendukung
Agar bisa mengurangi rasa aftertaste serta efek laksatif, gula stevia kerap dipadukan dengan pemanis lainnya seperti:
- Inulin: serat prebiotik untuk membantu kesehatan usus
- Eritritol: memberi rasa dan tekstur yang lebih mirip seperti gula pada umumnya
- Monk fruit: pemanis alami yang memiliki rasa netral
- Allulose: memberi rasa manis alami tanpa rasa pahit dan kalori
Sebagai tambahan, bisa juga dengan menggunakan pendekatan blanded sweeteneres agar bisa menghadirkan rasa manis lebih stabil dan halus tanpa harus meningkatkan efek samping stevia.
3. Formulasi dengan Berdasarkan Segmentasi Konsumen
Jika target pasar Anda merupakan orang dengan penyakit atau kondisi tertentu seperti kencing manis atau lansia, maka formulasi di label harus jelas. Anda harus menyediakan peringatan bahwa stevia bisa mempengaruhi kadar glukosa atau tekanan darah, dan sebaiknya agar mengonsumsinya dengan pengawasan medi.
Baca Juga : 10 Ide Usaha Minuman di 2025: Modal Kecil, Cepat Balik Modal & Disukai Banyak Orang
4. Dosis yang Tepat Menjadi Kunci
Terlalu banyak stevia bukan sekadar memperburuk aftertaste, melainkan berpotensi meningkatkan risiko efek samping terhadap pencernaan. Penggunaan dosis ideal umumnya berada di 0,1% sampai 0,3% dari total formula minuman.
Dalam menentukan takaran tersebut biasanya harus melalui beberapa uji coba agar bisa menemukan titik manis atau sweet spot dari stevia. Dengan begitu, rasa manis yang dihadirkan pada minuman terasa nyaman di tenggorokan dan lambung.
5. Lakukan Uji Stabilitas dan Organoleptik
Ini merupakan pengujian yang penting untuk mengetahui apakah aftertase stevia akan bertambah kuat pasca penyimpanan. Uji coba tersebut juga bertujuan untuk mengetahui efeknya terhadap warna, rasa, atau bau produk. Waktu pengujiannya dilakukan minimal 3 sampai 6 bulan sebelum melakukan produksi massal.
6. Edukasi Konsumen Lewat Label yang Jujur
Transparansi menjadi hal yang sangat krusial di saat konsumen semakin sadar tentang kesehatan. Anda harus mencantumkan:
- Jenis stevia yang Anda gunakan, misalnya memiliki kandungan Rebaudioside A murni
- Klaim yang masuk akal, seperti pemanis alami tanpa kalori dan bukan tanpa efek samping
- Petunjuk konsumsi wajar, seperti maksimal 2 botol per hari
Ingin Produksi Minuman Sehat Pakai Stevia Tapi Tidak Punya Pabrik?
Dari berbagai penjelasan seputar efek samping stevia, mungkin Anda mulai berpikir bahwa usaha dengan bahan tersebut cenderung merepotkan. Tenang saja, Anda bisa memanfaatkan jasa maklon minuman dari Bagusfood.
Jasa maklon memang menjadi solusi terbaik untuk orang-orang yang ingin memulai usaha tanpa harus disibukkan masalah produksi. Apalagi Anda harus melakukan uji coba untuk bisa mendapatkan takaran stevia yang sesuai. Di sinilah peran dari Bagusfood yang akan membantu segala urusan produksi Anda.
Bermitra dengan Bagusfood, Anda akan mendapatkan beberapa keuntungan:
- Konsultasi gratis melalui tim R&D yang profesional dan berpengalaman untuk menemukan formulasi stevia yang tepat
- Uji stabilitas, uji rasa, serta produksi massal sesuai dengan standar BPOM
- Bikin produk minuman yang aman, lezat, serta cepat masuk pasar
Bagusfood siap untuk membantu Anda dalam menghadirkan produk minuman berbahan stevia berkualitas seperti kopi stevia, teh stevia, jus rendah kalori, serta beragam minuman sehat lainnya. Anda tidak perlu dipusingkan lagi masalah produksi karena semuanya akan menjadi tanggung jawab dari pihak Bagusfood, termasuk juga masalah legalitas.
Anda hanya perlu fokus terhadap branding dan pemasaran. Yuk sekarang waktu yang tepat untuk bermitra dengan Bagusfood dan dapatkan produk minuman berkualitas.